- MOU Pemkab Ngawi dengan PII untuk Infrastuktur jalan Yang Lebih Baik.
- Waspada Sniffing, Modus Penipuan Berkedok Kiriman File APK yang Bisa Kuras Saldo Rekening
- Wahyu Yoga Pemuda Pelopor Asal Ngawi
- DENNY CAKNAN RILIS SINGEL BARU \"HELEH\" feat WOKO CHANELL TALENT
- MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN TAHUN 2022 SECARA SERENTAK DI 19 KECAMATAN.
- Kemendag Blokir 1.222 Situs Web Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal
- Imlek 2022 Tahun Macan Air
- Tips Bersikap Bijak dan Tak Boros Atas Dalih Self Reward
- Siapa Sandiah Ibu Kasur yang Jadi Google Doodle Hari Ini?
- Good Attitude - Good Future BPC HIPMI NGAWI
Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak
Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak

Keterangan Gambar : Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus
mengatakan kepolisian telah menyiapkan pos antemortem atau DVI Polri di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Hal tersebut dilakukan
berkaitan dengan kabar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak
jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
"Polda Metro sudah menyiapkan malam ini
pos antemortem/DVI Polri di Rumah Sakit Kramat Jati," kata Yusri dalam
keterangannya, Sabtu malam.
Baca Lainnya :
- PSBB JATIM BERLAKU 11 - 25 JANUARI 20200
- Festival TIK 2020 Virtual dan Mandiri di Pusatkan di Surabaya0
Yusri mengatakan, pos tersebut dibuat guna
menampung para keluarga korban yang berada itu untuk mencari informasi terkait
keberadaannya. Untuk itu, bagi para keluarga korban diminta mencari informasi
mengenai hal itu di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
"Pos antemortem akan melayani keluarga
korban pesawat yang akan mencari keluarga apabila di temukan jenazah korban,
jadi kekuarga korban yang akan mencari info silahkan ke RS Kramat Jati,"
ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas
Mayjen Bambang Suryo Adi dalam konferensi pers mengatakan, pesawat itu diduga
jatuh di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Kami menerima informasi pukul 14.55
WIB soal Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak. Setelah itu kami koordinasi dengan
pihak Bandara Soekarno-Hatta," kata Bambang.
Setelahnya, kata Bambang, Basarnas segera
mengerahkan kapal-kapal karet, sea rider, dan alat penyelamatan lain ke titik
lokasi diduga pesawat itu jatuh.
"Namun, kami tetap usahakan untuk menemukan titik
pasti jatuhnya pesawat tersebut," terangnya.
